We Are Philosopie

Konsep dasar dan prilaku biaya

Posted by

A.          PEMBEBANAN BIAYA: PENELUSURAN LANGSUNG, PENELUSURAN PENGGERAK, DAN ALOKASI
Perkembangan proses pembebanan biaya telah menjadi salah satu pengembangan utama akuntansi manajemen selama tahun-tahun terakhir ini.  Sasarannya adalah meningkatkan keakuratan pembebanan, informasi biaya produksi yang lebih berkualitas sehingga dapat digunakan untuk membuat keputusan menjadi lebih baik.
1.  Biaya
Biaya (cost) adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan dalam upaya mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau pada masa yang akan datang.  Sedangkan beban (Expenses) adalah biaya yang kadaluwarsa atau biaya yang telah digunakan untuk menghasilkan pendapatan.
Dalam setiap periode, beban dikurangkan dari pendapatan untuk mengetahui besarnya laba rugi perusahaan.  Agar perusahaan selalu diakui keberadaannya, perusahaan akan berusaha memperoleh pendapatan melebihi beban, atau dengan kata lain harga harus melebihi biaya.  Penurunan harga dapat meningkatkan nilai pelanggan dengan berkurangnya pengorbanan pelanggan, dan kemampuan menurunkan harga akan berhubungan dengan kemampuan mengurangi biaya.  Oleh karena itu, para manajer perlu mengetahui biaya dan berbagai kecenderungan atau perilaku pada biaya.
2.  Objek Biaya
Sistem Akuntansi manajemen digunakankan untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entititas yang disebut dengan objek biaya.  Objek biaya adalah suatu entitas  (seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas dan sebagainya) tempat biaya  diukur dan dibebankan.  Saat ini aktivitas merupakan objek biaya yang penting.  Aktivitas didefinisikan sebagai salah satu unit dasar dari pekerjaan yang dilakukan dalam sebuah organisasi.
3.  Keakuratan Pembebanan
Keakuratan pembebanan ke objek biaya sangat penting.  Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan biaya.  Tujuan keakuratan pembebanan adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya.  Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk
4.  Ketelusuran (traceability)
Hubungan antara biaya dan objek biaya perlu untuk diketahui (hubungan langsung maupun hubungan tidak langsung), untuk meningkatkan keakuratan pembebanan biaya.  Berdasarkan ketelusuran biaya bisa diklasifikasikan :
a.      Biaya langsung
Biaya yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri ke objek biaya
b.      Biaya tidak langsung
Biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri ke objek biaya
5.  Metode Penelusuran
Penelusuran adalah pembebanan yang aktual dari biaya ke objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati pada konsumsi sumber daya oleh objek biaya.
Penelusuran dibagi menjadi 2 yaitu:
a.      Penelusuran langsung:  suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan secara fisik dengan suatu objek.
b.      Penelusuran penggerak:  penggunaan penggerak untuk membebankan biaya ke objek biaya.
1).  Penggerak sumber daya:  mengukur permintaan sumber daya oleh aktivitas, dan digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.
2). Penggerak aktivitas: mengukur permintaan aktivitas oleh objek biaya dan digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke objek biaya.
Pembebanan biaya tidak langsung disebut alokasi.
Contoh:
Aktivitas Pemeliharaan perlengkapan
Penelusuran langsung:
¨      Biaya suku cadang
¨      Biaya peralatan
Penelusuran Penggerak sumber daya

¨      Penggunaan tenaga listrik dengan melihat jam mesin
Penelusuran Penggerak aktivitas

¨      Jumlah jam kerja pemeliharaan

B.          BIAYA PRODUK DAN JASA
Output organisasi dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Produk berwujud: barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan input modal
2.      Jasa: adalah aktivitas yang dilakukan untuk seorang pelanggan

Perbedaan jasa dengan produk berwujud ada dalam empat dimensi yaitu:
ASPEK
SIFAT TUJUAN

DAMPAK PADA AKUNTANSI MANAJEMEN
Ketidakberwujudan

Jasa tidak dapat disimpan
Tidak ada perlindungan hak paten
Tidak dapat menampilkan atau mengkomunikasikan jasa
Harga sulit ditetapkan

Tidak ada persediaan
Kode etik yang ketat
Perishability
Manfaat jasa cepat kadaluarsa
Jasa seringkali berulang untuk satu pelanggan

Memerlukan standar dan konsistensi mutu yang tinggi
Inseparibility
Pelanggan terlibat langsung dalam produksi jasa
Produksi massal jasa yang tersentralisasi sulit dilakukan
Biaya diperhitungan sesuai dengan jenis pelanggan
Menuntut pengukuran dan pengendalian mutu untuk mempertahankan konsistensi

Heterogenitas
Variasi yang luas pada produk jasa dimungkinkan
Pengukuran produktivitas dan mutu serta pengendalian harus terus menerus
Manajemen mutu total adalah penting


C.          LAPORAN KEUANGAN EKSTERNAL
Laporan keuangan eksternal memisahkan biaya-biaya berdasarkan fungsinya.  Ketika menyusun laporan keuangan laba-rugi, biaya produksi dipisahkan dengan biaya penjualan serta administrasi.  Biaya produksi dipandang sebagai biaya produk sedangkan biaya administrasi dan penjualan dikategorikan sebagai biaya periode.
Klasifikasi biaya berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut:

1.      Biaya Produksi: biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa
2.      Biaya non produksi: biya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, administrasi umum
Perilaku biaya  bisa dikatagorikan menjadi tiga macam yaitu:
1.      Biaya Tetap
Biaya yang secara total tidak berubah dalam rentang relevan  ketika tingkat output aktivitasnya berubah
§  Biaya tetap komited : meruapak jenis biaya tetap yang tidak mudah dihilangkan atau dikurangkan oleh manajemen, karena pada umumnya biaya ini timbul dari pendirian perusahaan ataukepemilikan ekuipment. Mis biaya depresiasi, biaya pajak bumi bangunan,
§  Biaya tetap diskresionari : merupakan jenis biaya tetap yang dapat dihilangkan atau dikurangkan, karena umunya biaya ini timbul dari kebijakan manajemen dalam penyusunan anggaran mis biaya promosi, biaya rist dan pengembangan

2.      Biaya Variabel
Biaya yang secara totalnya berubah secara proporsional ketika terjadi prubahan pada tingkat output aktivitas.
§  Biaya variabel enjiner : merupakan biaya yang mempunyai hubungan fisik dengan volume kegiatan perusahaan. Mis. biaya bahan baku
§  Biaya variabel diskresionari: biaya yang bersifat variabel karena kebijakan manajemen mis. biaya komisi penjualan

3.      Biaya Campuran
Biaya yang mengandung komponen tetap maupun variabel.
E. PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI TRADISIONAL DENGAN SISTEM AKUNTANSI KONTEMPORER

TRADISIONAL

KONTEMPORER
1.      Penggerak berdasarkan unit

2.      Alokasi Intensif
3.      Kalkulasi biaya produk yang sempit dan kaku
4.      Fokus pada pengelolaan biaya
5.      Informasi aktivitas yang jarang
6.      Maksimisasi kinerja unit individual
7.      Menggunakan ukuran kinerja keuangan
1.      Penggerak berdasarkan unit dan nonunit
2.      Penelusuran Intensif
3.      Kalkulasi biaya produk yang luas dan fleksibel
4.      Fokus pada pengelolaan aktivitas
5.      Informasi aktivitas dirinci
6.      Maksimisasi kinerja sistem keseluruhan
7.      Menggunakan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan

F.   KLASIFIKASI BERDASARKAN PERTANGGUNGJAWABAN
1.     Biaya Terkendali (Controllable cost)
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkannya. Sebagai contoh adalah biaya iklan untuk menjual produk, merupakan tanggungjawab bagaian penjualan atau manajer penjualan, dan biaya iklan ini adalah biaya terkendali bagi departemen penjualan.
   2.   Biaya Tidak Terkendali (Uncontrolable Cost)
Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya oleh  seorang manajer pusat biaya. Biaya penyusutan mesin misalnya,  tidak bisa dipengaruhi dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya dimana penyusutan dibebankan. Dan jumlah biaya penyusutan tersebut adalah hasil keputusan tingkat tertinggi, dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya.

G.   KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN OBYEK
1.   Direct cost
Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dimana biaya tersebut  bisa langsung dihubungkan  dengan obyek biaya yang dibebani. Bagian penjualan mengeluarkan biaya iklan dan promosi untuk kegiatan penjualan. Biaya iklan dan promosi tersebut adalah biaya langsung departemen penjualan. Karena biaya iklan dan promosi tersebut secara mudah bisa ditelusuri dan dihubungkan dengan departemen penjualan.
  2.   Inderect cost
Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek yang dibebani atau dibiayai. Misalnya bagian penjualan dibebani  biaya pajak bumi dan bangunan atas gedung yang digunakan oleh beberapa departemen. Maka  pajak bumi dan bangunan   adalah biaya tidak langsung bagi bagian penjualan.

H.   Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Operasi Non Produksi
1.    Biaya distribusi
-   Pengertian sempit yaitu biaya untuk menyebar (memasarkan) barang pada konsumen atau sering disebut biaya pemasaran (marketing expense)
-   Pengertian luas yaitu biaya yang dikeluarkan dari mulai barang selesai dibuat sampai ke tangan konsumen, dimana yang termasuk jenis biaya ini meliputi biaya penjualan, biaya pengiriman, sdvertensi, gaji salesman dan sebagainya.
2.    Biaya administrasi (Administrative Expense),
kelompok biaya administrasi pada umumnya disatukan dengan biaya umum dengan nama biaya administrasi dan umum. Yang termasuk biaya ini antara lain, biaya-biaya untuk mengelola administrasi perusahaan termasuk gaji direktur, biaya bagian akuntansi, penyusutan alat-alat kantor dan sebagainya.
3.    Biaya riset dan pengembangan Researh and Development Cost
Seluruh biaya untuk penyeledikan dan pengembangan yang berkenaan dengan produk baru atau penemuan-penemuan lainnya dimasukkan dalam jenis biaya ini.
4.    Biaya- biaya keuangan (Financial Cost)
Adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengeluaran saham, obligasi dan surat-surat berharga lainnya, termasuk penyebaran (penjualan) dari surat-surat berharga tersebut.

I.    Klasifikasi Biaya Untuk Pengambilan Keputusan:
1.    Biaya Masa Lalu dan Biaya Akan Datang (Historical and Future Costs)
Historical Cost, dalam akuntansi keuangan istilah cost hampir semuanya mepunyai arti historical cost atau biaya sesungguhnya. Dengan kata lain cost adalah nilai yang diukur dengan uang untuk memperoleh barang dan jasa, pada akuntansi keuangan, cost ini adalah hasil dari transaksi pertukaran yang sesungguhnya terjadi antara pihak perusahaan dengan pihak lain.
Future Cost, Adalah biaya yang dipertimbangkan akan dikeluarkan dimasa yang akan datang. Akuntansi manajemen  sangat berkepentingan dengan biaya masa yang akan datang (future cost), karena biaya ini penting hubungannya (relevan) dengan fungsi-fungsi manajemen, planning, organizing dan controlling. Biaya masa lalu bagi manajemen hanya merupakan petunjuk apa yang telah terjadi, tanpa bisa berbuat sesuatu untuk merubah/mengendalikan, tetapi biaya masa yang akan datang bisa dikendalikan oleh manajemen karena belum terlanjur dikeluarkan.

2.    Biaya Tenggelam dan Biaya Tunai (Sunk  and out of Pocket Cost)
Sunk cost, adalah biaya akibat keputusan masa lalu yang akibatnya harus dibukukan sekarang. Penyusutan aktiva tetap merupakan contoh yang umum digunakan, sebab biaya penyusutan mesin adalah biaya yang dibebankan tiap periode berjalan akibat keputusan pembelian yang dibuat masa lalu.  Dalam pengambilan keputusan manajemen tidak bisa mempengaruhi biaya tenggelam, karena sudah terjadi dan tinggal membebankan.
Out of Pocket Cost, adalah biaya tunai, contoh perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp.15.000.000,- gaji ini akan segera dicatat dan diakui sebagai biaya gaji dengan mengeluarkan kas atau  terutang. Bagi manajemen mendeteksi biaya tunai adalah sangat penting, sebab manajemen bisa mempengaruhi jumlah yang harus dikeluarkan.

3.    Relevant and Irrelevant Cost
Tujuan utama pemisahan biaya antara biaya relevan dan tidak relevan adalah untuk menunjukkan pada manajemen bahwa tidak semua jenis biaya patut dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Contoh PT Jaya mempertimbangkan untuk mengganti mesin lamanya dengan mesin baru. Mesin lama harga perolehan Rp.80.000.000,- dan nilai buku Rp.20.000.000,-. Harga mesin bari Rp100.000.000,- yang bisa menghemat biaya tenaga kerja sebesar Rp. 112.000.000,- selama umur ekonomis mesin. Mesin lama tidak mempunyai nilai jual. Berikut ini contoh perhitungan yang benar dan yang salah kaitannya dalam pengambilan keputusan.

Contoh Perhitungan Penggantian Mesin

Perhitungan Benar
(A)
Perhitungan Salah
(B)
Penghematan biaya
Dikurangi:
-         Harga beli mesin baru
-         Nilai buku aktiva lama
Rp.112.000.000,-

      100.000.000,-
              -
Rp.112.000.000,-

      100.000.000,-
        20.000.000,-
Penghematan bersih
Rp   12.000.000,-
Rp (8.000.000,-)

Pada perhitungan A harga mesin baru merupakan contoh informasi biaya relevan, sedangkan pada perhitungan B nilai buku aktiva merupakan contoh informasi yang tidak relevan.
1.      Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Seorang manajer ingin mengganti mesin lamanya dengan mesin yang lebih canggih. Mesin baru tersebut akan memberi hasil Rp.50.000.000,- pertahun sedang mesin lama yang diganti hanya memberi hasil Rp.20.000.000,-. Manajer perusahaan mengajukan proposal
2.      Biaya Differensial (Differential Costs)
Merupakan tambahan total biaya akibat adanya tambahan penjualan sejumlah unit tertentu. Apabila tambahan total biaya (differential cost) lebih rendah dari tambahan penghasilan maka akan timbul tambahan laba. Tambahan penghasilan disebut differential revenue dan tambahan laba disebut differential income.
Contoh: PT. “Abadi” mempunyai kesempatan memperoleh proyek untuk membuat  10.000 unit kalender, perusahaan selama ini hanya menghasilkan buku tulis. Biaya untuk membuat kalender adalah sebagai berikut:
Bahan kertas                                                   Rp. 3.000,-
Upah langsung                                                Rp. 2.000,-
Overhead variable                                           Rp. 1.250,-
Overhead tetap                                               Rp. 2.000,-
Untu pesanan tersebut perusahaan perlu membeli alat potong logam seharga Rp.3.000.000,- yang sesudah digunakan memenuhi pesanan tersebut tidak laku dijual. Dari data tersebut bisa dihitung biaya diferensial seperti tampak pada table berikut ini:

Perunit
Total
Bahan Kertas
Upah Langsung
Overhead Variabel
Tambahan Ekuipmen (pemotong)
Rp. 3.000,-
       2.000,-
       1.250,-
       2.000,-
Rp. 25.000.000,-
       20.000.000,-
       12.500.000,-
       20.000.000,-
Biaya Diferensial perunit
Rp. 8.250,-
                 -
Biaya Differensial
          -
Rp. 82.500.000,-

            Dari table diatas diketahui bahwa biaya diferensial untuk pengambilan keputusan adalah Rp. 82.500.000,-. Sehingga apabila penawaran dari  konsumen lebih dari jumlah biaya diferensial, maka layak diterima dan akan memebri tambahan laba perusahaan.
3.      Avoidable and Unavoidable Cost
Konsep biaya bisa dihindarkan (avoidable cost) dan baiaya tidak bisa dihindarkan (unavoidable cost) biasanya digunakan dalam pengambilan keputusan penggantian aktiva tetap. Sebagai contoh apabila sebuah perusahaan merencanakan untuk mengganti alat angkut yang ada dengan alat angkut yang baru. Alat angkut yang lama apabila masih digunakan akan memerlukan biaya reparasi sebesar Rp. 500.000,- apabila alat angkut tersebut diganti biaya reparasi  tersebut bisa dihindarkan, dan biaya reparasi dalam contoh inilah yang disebut biaya bisa dihindarkan (avoidable cost). Sebaliknya, baik mengganti alat angkut maupun menggunakan yang lama, perusahaan tetap harus pajak kendaraan. Berarti biaya pajak kendaraan tersebut tidak bisa dihindarkan (unavoidable cost).
4.      Biaya Modal Sendiri (Imputed Cost)
Biaya modal sendiri adalah suatu konsep yang pada dasarnya adalah sama dengan biaya kesempatan, yaitu kesempatan memperoleh hasil dari modal sendiri akibat modal sendiri tersebut harus digunakan untuk operasi. Sebagai contoh, misalnya seorang pengusaha mempunyai uang sebesar Rp.10.000.000,- apabila didepositokan akan memperoleh 15% per tahun atau sebesar Rp.1.500.000,- tetapi karena modal tersebut digunakan sendiri tidak didepositokan, maka pengusaha tersebut tidak jadi memperoleh hasil deposito sebesar Rp. 1.500.000,-. Jumlah sebesar Rp. 1.500.000,- inilah yang disebut imputed cost.

J.  PERILAKU BIAYA DAN MODEL PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Perilaku biaya (cost Behavior): merupakan suatu istilah yang menggambarkan hubungan antara biaya aktivitas (Input) dengan keluaran aktivitas (output).  Apakah perubahan keluaran aktivitas menyebabkan perubahan terhadap biaya aktivitas.





Horison Waktu

Penentuan perilaku biaya dipengaruhi oleh horison waktu.  Berdasarkan ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel dan dalam jangka pendek sedikitnya terdapat satu biaya yang bersifat tetap.

Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, Dan Perilaku Biaya
Kapasitas aktivitas (activity capacity) : kemampuan untuk melakukan aktivitas

Kapasitas Praktis (pratical capacity): tingkat effisien dari kinerja aktivitas

Sumber Daya (resource): masukan ekonomi yang dikonsumsi oleh aktivitas yang dilakukan.

Pengeluaran Sumber Daya (resource spending): merupakan biaya untuk mendapatkan kapasitas dalam melaksanakan suatu aktivitas.

Penggunaan Sumber Daya (resource usage) : jumlah kapasitas aktivitas yang digunakan dalam memproduksi keluaran aktivitas

Kapasitas tidak terpakai (unused capacity): selisih antara kapasitas yang diperoleh dan penggunaan aktivitas aktual.

Penyediaan Sumber daya:
1.      Ketika digunakan: sumber daya yang diperoleh dari sumber luar dimana waktu dibutuhkan tidak memerlukan komitmen jangka panjang untuk setiap jumlah tertentu sumber daya (bahan dan energi). Pada umumnya perilaku biaya untuk jenis ini adalah biaya variabel.
2.      Sebelum digunakan: sumber daya yang diperoleh dengan menggunakan kontrak eksplisit dan implisit untuk mendapatkan kuantitas tertentu sumber daya, tanpa memperhatikan apakah kuantitas sumber daya tersedia tersedia seluruhnya atau tidak.  Biaya sumber daya ini bersifat:
a.      Beban tetap terikat (Comitted fixed expenses):  biaya yang dikeluarkan pada saat menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang
b.      Beban tetap diskresionari (discretionary fixed expenses) : biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kapasitas jangka pendek.
Sifat dari penyedian sumber daya ini sangat berpengaruh terhadap pengendalian dan pengambilan keputusan.


Ukuran Keluaran Aktivitas

Keluaran aktivitas diukur dengan penggerak aktivitas.  Penggerak aktivitas dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Penggerak tingkat unit : menjelaskan perubahan biaya seiring dengan perbahan unit yang diproduksi
2.      Penggerak tingkat non unit : menjelaskan perubahan biaya ketika faktor lain diluar unit berubah.  Jenis penggerak non unit yaitu:
a.      Tingkat Batch: cenderung bervariasi menurut perubahan batch.
b.      Tingkat produk: cenderung berubah ketika jumlah produk yang berbeda berubah
c.       Tingkat Fasilitas: cenderung tetap dan dapat dipandang biaya tetap global.

Perilaku Biaya Step
Fungsi biaya step:  memiliki sifat tingkat biaya yang konstan selama rentang penggunaan (output) aktivitas dan untuk selanjutnya meningkat hingga tingkat biaya yang lebih tinggi pada beberapa titik, yang tetap untuk rentang aktivitas yang serupa.

Klasifikasi Biaya Step:
¨      Biaya Variabel Step: biaya sumber daya berubah sebagai akibat dari perubahan kecil penggunaan sumber daya (dalam grafik ditunjukkan rentang relevan atau anak tangga dengan lebar yang kecil)
¨      Biaya Tetap Step: biaya sumber daya berubah sebagai akibat dari perubahan besar penggunaan sumber daya (dalam grafik ditunjukkan rentang relevan atau anak tangga dengan lebar yang besar)

Grafik Biaya Step




                              keluaran Aktivitas                                      Keluaran aktivitas                                                                            

Perilaku Biaya Campuran

Biaya campuran terjadi karena: aktivitas secara simultan memiliki sumber daya yang berkaitan dengan sumber daya yang diperoleh sebelumnya dan sumber daya yang diperoleh ketika dibutuhkan.

K.  METODE PEMISAHAN BIAYA CAMPURAN KE DALAM KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL
Persamaan linier dari biaya adalah :
Y          =          F + VX

Dimana:
Y          = Total Biaya Aktivitas (Variabel tidak bebas)
F          = Komponen Biaya Tetap (Parameter titik potong)
V          = Biaya variabel per unit aktivitas (parameter kemiringan)
Ada tiga cara untuk memisahkan biaya campuran yaitu:
1.      Metode Tinggi –Rendah: metode ini menitik beratkan pada dua titik aktivitas perusahaan yaitu aktivitas pada titik kegiatan tertinggi dan aktivitas pada titik kegiatan terendah
 Perubahan Biaya
V          =
                        Perubahan aktivitas
             

(Y2   -   Y1)
V          =
                        (X2   -   X1)

      F     =          Total biaya campuran  -           Biaya Variabel
    F      =          Y2   -   VX2
atau
     F     =          Y1   -   VX1

2.      Metode Scatterplot.  Pada langkah pertama metode ini adalah memplot titik titik data yang berhubungan antra biaya persiapan dan tingkat aktivias.  Langkah kedua yaitu melakukan analisis dan membuat garis linier yang dianngap paling mendekatik titik titik data yang tersebar.  Langkah yang terakhir adalah menyusun perasmaan linier dari garis yang telah dibuat.




3.      Metode kuadrat terkecil.  Metode ini mengidentifikasi garis terbaik. dengan menggunakan rumus
[ åXY - åXåY / n ]
V           =

                               [åX 2  - (åX) 2  / n]

                              åY                  åX              
F                =                      -     Ö
                              n                        n    




L.  RELIABILITAS RUMUS BIAYA


Goodness of fit mengukur derajat hubungan antara biaya aktivitas dan keluaran aktivitas.  Salah satu dari ukuran goodness of fit adalah Koefisien Determinasi.Koefisien Determinasi : persentase variabilitas variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh suatu variabel bebas.  Ukuran alternatif goodness of fit lainnya adalah koefisien korelasi.

M.  REGRESI BERGANDA
Regresi berganda adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk membuat persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel yang diterangkan

N.   PERTIMBANGAN MANAJERIAL
Pertimbangan manajerial adalah metode yang seringkali digunakan. Banyak manajer dengan menggunakan pengalaman masa lalunya  dan pengamatan ketika menetukan perilaku biaya.

Contoh soal:
Suatu perusahaan mempunya data mengenai biaya penerimaan yang diakibatkan dari aktivitas penerimaan pesanan sebagai berikut:
Bulan   Jumlah Penerimaan Pesanan             Biaya Penerimaan

1                                              1.000                           Rp. 18.000
2                                                 700                                       Rp. 15.000
3                                              1.500                           Rp. 28.000
4                                              1.200                                       Rp. 17.000    
5                                              1.300                                       Rp. 25.000    
6                                              1.100                                       Rp. 18.000    
7                                              1.600                                       Rp. 30.000    
8                                              1.400                                       Rp. 24.000    
9                                              1.700                                       Rp. 21.000    
10                                               900                                       Rp. 15.000
Diminta:
1.      Dengan menggunakan metode tinggi rendah, tentukanlah rumus biaya untuk aktivitas penerimaan
2.      Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, tentukanlah rumus untu aktivitas penerimaan.  Berapakh koefisien determinasinya?
Jawab:

1.  Metode tinggi rendah
 Y           =        F + VX
(21.000 – 15.000)
V                      =
                            (  1.700  -  700 )

6.000
V                      =
                              1.000
V                      =         6
F            =        Y2   -   VX2
F            =        21.000   -   6 . 1700
     F            =        10.800
     Y            =        10.800         +        6X


2. Metode Kuadrat terkecil
Bulan   Jml Penerimaan          Biaya Penerimaan

            Pesanan (X)                (Y)                   XY                    X2
1          1.000                           Rp. 18.000       18.000.000      1.000.000
2             700                                       Rp. 15.000       10.500.000         490.000
3          1.500                           Rp. 28.000       42.000.000      2.250.000
4          1.200                           Rp. 17.000       20.400.000      1.440.000
5          1.300                           Rp. 25.000       32.500.000      1.690.000
6          1.100                           Rp. 18.000       19.800.000      1.210.000
7          1.600                           Rp. 30.000       48.000.000      2.560.000
8          1.400                           Rp. 24.000       33.600.000      1.960.000
9          1.700                           Rp. 21.000       35.700.000      2.890.000
10           900                           Rp. 15.000       13.500.000         810.000
å        12.400                               211.000      274.000.000      16.300.000            



[ åXY - åXåY / n ]
V           =

                               [åX 2  - (åX) 2  / n]

[ 274.000.000-12.400 x 211.000/10 ]
V           =

                               [16.300.000- (12.400) 2  / 10]

V           =        13,37662

                                       

                              åY                  åX              
F                =                      -     Ö
                              n                        n    


                         211.000                12.400          
F                =                      -     Ö
                              10                      10  


F                =   21.064
                                       
Y                     =  21.064 + 13,4 X  


Blog, Updated at: Thursday, February 09, 2012

1 comments:

  1. The Sega Genesis is making waves on the video gaming world
    There's a lot of hype to be had about the Genesis this year in 2020, but when did it come to the convert youtube to mp3 16-bit home video game console?

    ReplyDelete

Recent Post